Hanya Menebak

23.49 0 Comments A+ a-

Saat aku sedang menjalani hidupku sekarang. Aku memiliki pertanyaan atas kejadian yang aku alami sebelumnya, dan aku mulai menjawab sendiri atas pertanyaan-pertanyaan itu. 

Kenapa? Kenapa aku menjawab itu sekarang? Kenapa aku mulai menyadari sesuatu.


Persis ketika  sebagian anak SMA bilang bahwa masa yang paling tak terlupakan adalah masa SMA, karena banyak hal-hal membahagiakan di sana. Aku tidak percaya pernyataan itu. Kenapa? Aku mengalami masa SMA-ku dengan baik. Aku memang bahagia. Tapi aku tidak yakin, karena ada beberapa bagian masa SMA-ku yang menyebalkan. Seperti berantem dengan teman karena hal sepele, membuat malu diriku sendiri dihadapan laki-laki yang aku suka, ya, hal lainnya yang tidak menyenangkan. Sehingga, pasti suatu saat nanti aku tidak mengkategorikan masa SMA sebagai masa yang indah sekaligus membahagiakan.

Kemudian, setelah masa-masa itu tidak aku jalani, aku membenarkan pernyataan yang tadi kusebutkan. 

Pertanyaan lain muncul. Kenapa sebagian orang memilih menjadi seorang yang membuat orang lain tidak nyaman ketika berada di sekitarnya? Aku menebak, karena pada dasarnya, dialah manusia. Itu sifat manusia. Manusia terkadang memilih apa yang ingin dilakukan, apa yang ingin dia perbuat, meskipun itu membuat orang lain tidak suka padanya. 

Itu sama halnya dengan pertanyaanku lainnya, kenapa ada manusia yang memilih untuk menjadi pencopet atau koruptor? Aku kemudian menebak...
Mungkin pencopet memilih untuk mencopet bukan karena tidak ada lahan pekerjaan atau karena zaman sekarang 'cari kerja susah', tapi karena dia memilih jalan ke kiri. Sama dengan pejabat yang memilih korupsi. Kenapa korupsi? Katakanlah, apakah nasi secentong tidak cukup mengganjal perut selama 4 jam? Kenapa harus mengambil dua centong lagi? Ya, lagi, mungkin itu adalah sebuah pilihan. Setiap orang pasti sudah memiliki pilihan, apa ingin menuruti nafsunya atau bertahan dan tidak menuruti. 

Manusia memiliki hak untuk memilih ingin menjadi apa dia kelak. Penakut? Pemberani? Pecundang? Penurut? Pemberontak? Seseorang yang populer di lingkungan? 

Dulu aku berpikir, kenapa 'sih orang suka sekali dengan Justin Bieber? Sampai tergila-gila. Aku menebak, mungkin bukan karena Justin Bieber seorang penyanyi yang terkenal sehingga banyak orang yang suka. Tetapi karena itu takdir. Yang Maha Kuasa sudah mengatur itu. 


Sama persis dengan pemikiranku dulu mengenai artis yang kebanyakan memiliki wajah 'cakep'. Aku berpikir, hanya orang 'cakep' yang bisa menjadi artis. Ternyata, aku kembali menebak, seseorang menjadi artis karena pilihan dari diri orang tersebut dan Takdir. Bukan karena dia 'cakep'. 

Baiklah, itu hanya dugaanku. Aku menebak sesuatu hal yang belum pasti benar. 

Karena begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu dipikirkan, berkeliaran di kepalaku.

Dan, aku terus bertanya, kenapa seseorang memilih untuk melupakaan seseorang yang dicintainya? Padahal kata orang kebanyakan mencintai seseorang, merupakan hal yang paling indah di dunia ini. 

Itu, aku belum bisa menduga tentang pertanyaan itu.