CERPEN : Bunga Terindah
Tepuk tangan
begitu meriah yang diberikan untuk Rido. Aku memandanginya dari bangku ku. Rido
mempersembahkan sebuah lagu yang indah, yang dibuatnya semalaman untukku. Pria
itu mendekati tempatku duduk sambil memberikan mawar putih untukku. Dia
tersenyum manis padaku, akupun juga membalasnya dan menerima pemberiannya.
“Bagaimana?” Tanyanya. Aku membalasnya dengan senyuman, kemudian tertawa. Rido menkerutkan alisnya. Dan itu adalah salah satu hal yang aku sukai darinya.
“Bagaimana?” Tanyanya. Aku membalasnya dengan senyuman, kemudian tertawa. Rido menkerutkan alisnya. Dan itu adalah salah satu hal yang aku sukai darinya.
Aku dan Rido sudah menjalani hubungan
selama dua tahun. Waktu yang lama, bukan? Tentu. Menjalani hubungan yang pasti
ada saja rintangan. Pada pertengahan malam, Rido mengajakku jalan-jalan
mengelilingi kota. Pasti midnight seperti ini banyak event-event menarik yang
tersedia disudut kota. Sebelumnya, Rido menjemputku, dan meminta ijin kepada
orangtuaku terlebih dahulu. Dia membawaku dengan motornya.
“Olive, aku pengen kenalin kamu sama seseorang.” Ujarnya, setelah sebelumnya kami memarkirkan motor Rido.
“Olive, aku pengen kenalin kamu sama seseorang.” Ujarnya, setelah sebelumnya kami memarkirkan motor Rido.