#Respect

23.16 0 Comments A+ a-

Hello… hello…
Welcome back!! Seperti biasa, gue di sini pingin menuliskan apa-apa yang masih tersumbat di otak gue.

Setelah sekian lamanya dan sekian kalinya gue mengalami hal semacam ‘diasingkan’ oleh lingkungan gue sendiri dan kadang gue merasa sedih, gue berpikir kalau hal-hal seperti itu yang membuat diri gue jadi makin lemah. Gue nerima itu dengan malah jadi orang yang lemah tapi sekaligus gue menjadi dendaman. Dan itu membuat hati gue semakin sakit. Setelah gue pikir-pikir, kenapa gue harus seperti itu? Itu kan malah jadi penyakit hati, kan? Kalau gue ketemu orang yang nggak gue suka, gue malah maki-maki dalem hati. Jadi, diri gue tuh nggak bahagia sendiri. Gue justru malah nyengsarain diri gue sendiri.


Gue berpikir, mereka salah sudah memperlakukan orang di sekitarnya seperti itu, tapi gue juga nggak 100% benar dengan dendam atas sikap mereka. Gue masih salah karena sikap orang-orang yang jelek ke gue itu pada akhirnya gue imbasin ke orang-orang di sekeliling gue yang masih care sama gue. Gue udah salah besar kalau nganggep orang-orang yang care sama gue itu sifatnya sama banget sama orang-orang yang nggak care sama gue atau memperlakukan gue nggak baik. 

Menurut gue, orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang sangat tidak perlu untuk dipusingin, dipikirin, atau malah dipeduliin. Kalau mereka sombong, yaudah mereka ini, kan? Kita nggak bisa maksain seseorang untuk nggak sombong. Kalau mereka selalu menindas orang-orang di sekelilingnya apalagi orang-orang yang menurut dia lemah, yaudah, kita nggak usah balik dendam ke mereka. Kita juga nggak bisa maksa seseorang untuk baik ke kita. Karena ada masa, ada saat dimana mereka bakal sadar kalau apa yang mereka peroleh nantinya adalah buah dari apa yang mereka lakuin ke orang-orang di sekeliling mereka. Kalau mereka baik terhadap sesama, mereka juga juga pasti dapet efek dari perbuatan baik mereka itu sendiri. Yang perlu gue pikirin sekarang adalah, bagaimana gue berperilaku baik sama orang-orang di sekeliling gue. Dan bagaimana gue membuat diri gue bahagia walaupun ada orang-orang yang menyakiti hati gue tanpa disadari, yaitu dengan tidak memperdulikan orang-orang yang menyakiti hati gue. Karena bahagia yang sebenarnya bukan berasal dari teman-teman yang banyak atau temen-temen yang selalu hadir saat kita punya masalah atau apapun, tapi bahagia yang sebenarnya datang dari hati kita sendiri. Kalau kita bilang lagi nggak bahagia, itu bukan karena utang yang banyak atau banyak masalah, tapi itu karena hati kita yang bermasalah. Dan bahagia itu pilihan.

Gue pernah nemu temen yang suka nge-underestimate orang padahal orang itu nggak salah apa-apa, dan gue juga pernah digituin (dipandang kayak ‘apasih lo aneh’) sama orang itu. Terus gue kayak kesel gitu, tapi gue nggak bisa apa-apa karena kalau yang gue hadapin itu cowok lah kalau gue lawan bisa aja kalah, kan? Terus gue cuma bisa diem, tapi gue udah berusaha untuk nggak dendaman lagi, gue coba untuk lupain orang-orang kayak gitu. Terus gue dapet kabar dari temen-temen gue yang lain kalau dia justru mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari temen-temennya yang lain.
Jadi, gue percaya kalau apa yang kita lakuin mau itu buruk atau nggak, itu bakal berimbas juga ke diri kita. Sekarang bagaimana diri kita untuk nggak membuat hati orang sakit, yaitu dengan menjaga ucapan sama sikap kita. Walaupun kita manusia masih memungkinkan untuk berbuat salah, tapi kita juga harus try be good, be nice. Sesederhana itu, kok


Sekian :)